PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA

PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA
Link : PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA
PAPER/MAKALAH  PRAKTIKUM
KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN
“TVB DAN TMA”



Disusun Oleh :
Amara Faiz Wriahusna
14/367219/PN/13822
Golongan B



LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016


TVB atau total volatile bases adalah banyaknya basa menguap terbentuk dalam otot jaringan ikan yang sebagian besar terdiri dari amonia. TVB merupakan hasil dekomposisi protein oleh aktivitas bakteri dan enzim. Pemecahan protein dapat menghasilkan 95 % amonia dan CO2. TVB diproduksi oleh reaksi oksidasi aktivitas enzim dan mikroba di dalam otot jaringan ikan yang sebagian besar terdiri dari senyawa amin, diantaranya amonia, trimethylamine (TMA) dan dimethylamine (DMA). TVB biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kesegaran ikan, semakin menurunmutu ikan, akan semakin tinggi kadar TVB-nya. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengetahui batasan ikan yang masih layak untuk dikonsumsi. Ikan yang sudah benar-benar  busuk memiliki kadar TVB melebihi 30 mg-N/100 gram (Soekarto, 1990).

TMA atau trimethylamine merupakan jenis senyawa yang tidak berwarna, bersifathigroskopik, dan mudah terbakar dimana amina tersier memiliki bau amis yang kuat. Trimethylamine yang memiliki rumus N(CH3)3 disusun dari reaksi ammonia dan methanoldengan menggunakan katalis. Reaksinya adalah :

 3CH3OH3 + NH3 >>>>> (CH3)3N + 3H2O (Winarno, 1992)

Biasanya TMA digunakan dalam sistem kolin, hidroksida, tetramethylammonium, dan pengatur  pertumbuhan tanaman. Senyawa ini merupakan produk dekomposisi dari tumbuhan dan hewan. Gas sensor untuk menguji kesegaran ikan mendeteksi trimetilamina. Keberadaannya pada ikan juga dapat berasal dari penggabungan asam laktat dan TMAO (Murdjiharto, 1993).

Metode analisis kadar TVB selain metode conway, contohnya metode Antonacopoulus yang banyak digunakan untuk melakukan uji kesegaran mutu pada perusahaan-perusahaan di Jerman. Menurut Aubourg et al. (2007), analisis Total Volatile Base (TVB) dengan metode Antonacopoulus dilakukan dengan 10 g ekstrak otot ikan dan asam perklorat 6% yang dilarutkan hingga 50 ml. Selanjutnya, jumlah TVB ditentukan dengan proses penguapan, destilasi dan titrasi dengan 10 mM HCl.

Prinsip analisis TVB adalah senyawa-senyawa basa volatile(amin, mono-, di-, trimetilamin) diuapkan dari sampel yang telah dihancurkan sebelumnya. Kemudian senyawa-senyawa tersebut diikat dengan asam borat lalu dititrasi dengan HCl. Kadar TVB mengikat secara lambat pada penyimpanan dingin antara 0oC-(-1)oC pada kebanyakan ikan air tawar. Prosedur pengujian TMA sama dengan TVB hanya ditambahkan formaldehid atau formalin.

Kadar TVB digunakan untuk mengukur tingkat kesegaran ikan dan sebagai batasan yang layak untuk dikonsumsi. Ikan dinyatakan telah busuk ketika memiliki kadar TVB >30 mgN/100 gram, sedangkan batas nilai TVB ikan air tawar yang masih dapat diterima ialah 18 – 25 mgN/100 g. Hasil penelitian Nurjanah et al.(2004) menyatakan bahwa perolehan TVB pada tiap tahap, yaitu 18,67 – 20 mgN/100 g (pre rigor) dan 20 – 24 mgN/100 g (rigor mortis).

Kesegaran ikan berdasarkan kadar TVB menurut Farber (1965) sebagai berikut:
1. Ikan sangat segar (TVB <10 mgN/100 g)
2. Ikan segar ( 10 ≤ TVB ≤ 20 mgN/100 g)
3. Ikan masih layak konsumsi (20 ≤ TVB ≤ 30 mgN/100 g)
4. Ikan tidak layak konsumsi ( >30 mgN/100 g).

Pengujian TVB dan TMA diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan. Alat yang akandigunakan antara lain cawan Conway, pipet ukur 1 mL, blender, kertas saring, Erlenmeyer, dan inkubator. Sedangkan bahan yang disiapkan adalah sampel, larutan TCA 7.5%, larutan 4% asam borat, larutan K2CO3 jenuh, larutan 1/70 N HCl dan vaselin. Pada pengujian TMA bahan yang digunakan sama, hanya saja ditambah larutan formalin 40%. Prosedur awal yang dilakukan adalah membuat filtrate yang berasal dari sampel yangtelah ditambah TCA 7.5% dan diblender. Menurut Sudarmadji (1996), TCA berfungsi untuk menghentikan jalannya reaksi hidrolisis dengan cara mendenaturasi enzim karena sifat TCA adalah asam. Kemudian menyiapkan 2 buah cawan Conway untuk masing-masing pengujian. Mengolesi tepian cawan Conway dengan vaselin yang berfungsi untuk melekatkan cawan Conway sehingga tidak terjadi pertukaran gas dari dalam keluar atau sebaliknya. Cawan Conway 1, diisi larutan asam borat sebanyak 1 mL yang dimasukkan dalam inner chamber, dimanalarutan ini berfungsi sebagai indicator perubahan warna saat dititrasi dengan HCl dan berubahwarna menjadi merah muda. Outer chamber sisi kanan diisi filtrate dan sebelah kiri diisi K2CO3 masing-masing sebanyak 1 mL. K2CO3 berfungsi untuk mengikat basa volatile pada jaringan sampel. Setiap kali memasukkan larutan kedalam cawan Conway, harus segera ditutup karenalarutan tersebut mempunyai sifat yang mudah menguap. Cawan Conway 2 digunakan untuk  blanko yang cara pembuatan yang sama dengan cawan Conway 1, hanya saja filtrate sampeldiganti dengan larutan TCA 7.5%. Pada pengujian TMA juga dilakukan hal serupa, hanya saja pada cawan Conway 1, ditambah dengan larutan formalin 40% sebanyak 0.5 mL yang diletakkan diantara sampel dan K2CO3. Larutan formalin berfungsi untuk mengikat senyawa lain selain TMA. Larutan dalam outer chamber dicampur sesaat sebelum diinkubasi pada suhu 35oC selama2 jam atau 1 hari dengan suhu ruang. Setelah itu, asam borat dalam blanko dititrasi dengan HCl sampai berwarna merah muda. Warna merah muda terbentuk karena adanya HCl berlebih yang menyebabkan suasana asam. Selanjutnya asam borat dalam dalam sampel juga dititrasi dengan HCl sampai warnanya seperti yang didapatkan pada blanko, kemudian dihitung kadarnya dengan rumus :

Kadar TVB = (ml titrasi – ml blanko) x 80 mgN/100 gr sampel
Kadar TMA = (ml titrasi – ml blanko) x 80 mgN/100 gr sampel



DAFTAR PUSTAKA

Auborg, S.P., Quitral A., Larrain M.A., Rodriguez A., Gomez J., Maier L., Vinagre J. 2007. Autolytic degradation and microbiological activities in farmed coho salmon (Oncorhynchus kisutch) during chilled storage. Food Chemistry 104(1): 369-375.

Farber, L. 1965. Freshness test. Di dalam: Borgstorm G, editor. Fish as Food. Vol IV. Academic Press. New York.

Murdjiharto. T.J. 2005. Biokimia Nutrisi Protein Ikan. Universitas Brawijaya. Malang.

Nurjanah, S.I., Sukarno, Muldani M. 2009. Kemunduran mutu ikan nila merah (Oreochromis sp.) selama penyimpanan pada suhu ruang. Buletin Teknologi Hasil Perikanan VIII (1): 37-43.

Soekarto, S.T. 1990. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.Bhratara Karya Aksara. Jakarta.

Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Winarno, F. G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia. Jakarta.



Demikianlah Info postingan berita PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA

terbaru yang sangat heboh ini PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA dan berita ini url permalinknya adalah http://nyimakpelajaran.blogspot.com/2016/11/papermakalah-praktikum-kimia-dan.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PAPER/MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN TVB DAN TMA"

Posting Komentar