Essay Tentang Bioremediasi Kompleks

Essay Tentang Bioremediasi Kompleks - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Essay Tentang Bioremediasi Kompleks, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : Essay Tentang Bioremediasi Kompleks
Link : Essay Tentang Bioremediasi Kompleks

ESSAY PRAKTIKUM
MANAJEMEN LIMBAH INDUSTRI PERIKANAN
“Bioremediasi Kompleks”






OLEH
AMARA FAIZ WRIAHUSNA
14/367219/PN/13822





LABORATORIUM MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017



 BIOREMEDIASI KOMPLEKS


Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu  sebagai upaya untuk   menurunkan kadar polutan  tersebut.  Pada saat  proses bioremediasi  berlangsung,  enzim-enzim yang diproduksi oleh  mikroorganisme memodifikasi struktur polutan beracun menjadi tidak kompleks sehingga menjadi metabolit yang tidak beracun dan berbahaya. 

Pengolahan air tercemar  secara  biologi  pada prinsipnya adalah  meniru proses  alami   self purification  di sungai dalam  mendegradasi  polutan  melalui peranan  mikroorganisme. self purification  ini pada prinsipnya  ada dua, yaitu  pertumbuhan mikroorganisme menempel dan tersuspensi. 

Mikroorganisme menempel keberadaannya menempel pada suatu permukaan  misalnya pada batuan ataupun tanaman air. Mikroorganisme  tersuspensi  keberadaannya dalam bentuk suspensi di dalam air yang tercemar. Mikroorganisme menempel, kemungkinan besar dapat digunakan secara bersamaan dengan tumbuhan air yang dapat melakukan fitoremediasi.

Ada metode lain untuk melakukan bioremediasi ini, yaitu dengan fitoremediasi. Fitoremediasi didefinisikan sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-rumputan, dan tumbuhan air. Pencucian bisa berarti penghancuran, inaktivasi atau imobilisasi polutan ke bentuk yang tidak berbahaya. Ada beberapa strategi fitoremediasi yang sudah digunakan secara komersial maupun masih dalam taraf riset yaitu strategi berlandaskan pada kemampuan mengakumulasi kontaminan (phytoextraction) atau pada kemampuan menyerap dan mentranspirasi air dari dalam tanah (creationof hydraulic barriers). Kemampuan akar menyerap kontaminan dari air tanah (rhizofiltration) dan kemampuan tumbuhan dalam memetabolisme kontaminan di dalam jaringan (phytotransformation) juga digunakan dalam strategi fitoremediasi. Fitoremediasi juga berlandaskan pada kemampuan tumbuhan dalam menstimulasi aktivitas biodegradasi oleh mikrobia yang berasosiasi dengan akar (phytostimulation) dan imobilisasi kontaminan di dalam tanah oleh eksudat dari akar (phytostabilization) serta kemampuan tumbuhan dalam menyerap logam dari dalam tanah dalam jumlah besar dan secara ekonomis digunakan untuk meremediasi tanah yang bermasalah  (phytomining).

Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah fitoremediasi yang menggunakan kemampuan tumbuhan dalam menstimulasi aktivitas biodegradasi oleh mikrobia yang berasosiasi dengan akar (phytostabilization). Hal ini memungkinkan menggabungkan kedua teknik bioremediasi di atas, yaitu fitoremediasi dan bioremediasi menggunakan bakteri yang sekaligus mempercepat proses bioremediasi. Semakin cepat proses bioremediasi maka semakin baik karena lingkungan perairan menjadi lebih baik dalam waktu cepat. Semua tumbuhan memiliki kemampuan menyerap logam tetapi dalam jumlah yang bervariasi. Sejumlah tumbuhan dari banyak famili terbukti memiliki sifat hipertoleran, yakni mampu mengakumulasi logam dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuknya, sehingga bersifat hiperakumulator.

Penggunaan bakteri dan tumbuhan untuk melakukan bioremediasi sangat dimungkinkan. Namun perlu dicatat, apakah bakteri dan tumbuhan yang digunakan merupakan antagonis alami atau bukan, sehingga bakteri dan tumbuhan yang digunakan tidak berkompetisi memperebutkan nutrisi. Cemaran-cemaran seperti Zn (zink), Cd (kadmium), Pb (plumbum), Co (kobalt), Cu (kuprum), Mn (mangan), Ni (nikel), Cs (sesium), As (arsenik), Se (selenium), Fe (ferum), Hg (merkurium), salinitas, minyak bumi dapat dibersihkan menggunakan tumbuhan, seperti Euphorbia, Cetraria, Amaranthus retroflexus, Poaceae. Sementara untuk isolat bakteri, dapat berasal dari bakteri  “indigenous”, seperti Bacillus subtilis, Exiguobacterium acetylicum, Klebsiella terrigena, Staphylococcus aureus, Pseudomonas pseudoalcaligene, dan Pseudomonas plecoglossicida  atau dari “commercial  product” seperti Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas stutizeri, Escherichia hermanii, dan Pseudomonas fluorescens. Penggabungan antara fitoremediasi dan remediasi menggunakan bakteri ini kemungkinan dapat dilakukan namun diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitasnya untuk membersihkan polutas di perairan. 


DAFTAR PUSTAKA


Hidayati, N. 2005. Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumulator. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 12 (1).

Priadie, B. 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10 (1).



Demikianlah Info postingan berita Essay Tentang Bioremediasi Kompleks

terbaru yang sangat heboh ini Essay Tentang Bioremediasi Kompleks, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang Essay Tentang Bioremediasi Kompleks dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2017/08/essay-tentang-bioremediasi-kompleks.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Essay Tentang Bioremediasi Kompleks"

Posting Komentar