MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
Kamis, 24 November 2016
KBHP,
Kimia dan Biokimia Hasil Perikanan,
Kuliah & Sekolah,
Makalah,
Praktikum,
sampel,
sample,
sampling
Edit
MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING) - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING), telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
Link : MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
Anda sedang membaca posting tentang MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING) dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2016/11/makalah-kimia-dan-biokimia-hasil_24.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
Link : MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN
“METODE PENGAMBILAN SAMPEL”
Disusun Oleh :
1. Rana Alifa Rosmia Efendi (14/365095/PN/13671)
2. Ayunda Rachmawati (14/365102/PN/13676)
3. Rahmadi Susanto (14/365122/PN/13687)
4. Alifa Octaviana Rachma (14/365216/PN/13732)
5. Amara Faiz Wriahusna (14/367219/PN/13822)
LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam metode penelitian ilmiah membutuhkan metode pengambilan sampel untuk menentukan jumlah populasi. Tidak mungkin bagi kita menghitung setiap individu yang terdapat di alam suatu populasi ataupun di alam suatu komunitas. Dalam mempelajari populasi ataupun komunitas biasanya dilakukan dengan cara mengambil sampel atau sebagian kecil individu dari populasi atau komunitas tersebut, barulah dapat ditarik suatu kesimpulan tentang populasi atau tentang komunitas yang sedang dipelajari. Dalam pengambilan sampling harus menggunakan teknik atau metode yang sampling yang tepat, agar hasil yang diperoleh tidak bias.
Metode sampling yang dilakukan berbagai jurnal penelitian memiliki metode sampling yang berbeda-beda seperti pada Jurnal “Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan” yang melakukan pengambilan sampling ikan tongkol dengan metode one day fishing dengan pengambilan secara acak, dan pengambilan sampling daging ian dengan mengambil dari 5 bagian yaitu bagian pada posisi diatas rongga erut dekat kepala. Sedangkan pada jurnal kedua”Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern” melakukan pengambilan sampling ada tubuh ikan yang akan digunaka dengan mengisolat yang diambil dari kepala,perut,dan kulit.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah adalah “Bagaimana cara pengambilan atau mendapatkan sampling pada bahan “Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan”, dan “Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern”
I.3 Tujuan
Mengetahui cara pengambilan sampel bagian tubuh ikan (bahan) pada Jurnal ““Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan”, dan “Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern”.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat adalah dapat memberikan informasi tentang cara atau metode pengambilan sampling pada bagian tubuh ikan (bahan) yang baik pada Jurnal “Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan”, dan “Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern”
II. DASAR TEORI
Secara umum sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik populasi dalam peneltian. Dalam sebuah penelitian baik itu skripsi, tesis, maupun desertasi, keberadaan sampel memiliki peran yang sangat vital. Hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai sumber pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif (Sugiyono,2011)
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan (Sukmadinata, 2009). Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi, karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori statistika. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, probability sampling dan nonprobability sampling. (Margono, 2004). Pemilihan teknik sampling harus berdasarkan dua hal yakni, realibilitas dan efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang miliki reliabilitas tinggi.
Teknik-teknik pengambilan sampel:
1. Sampling nonprobabilitas
Teknik non-probabilitas merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari :
a) Sampling Seenaknya (kebetulan)
Dalam sampling seenaknya peneliti memanfaatkan subjek-subjek yang ada atau tersedia sebatas yang ditemukan oleh peneliti tanpa rencana terlebih dulu mengenai sampel yang diambil
b) Sampling Pertimbangan
Label sampling teknik pertimbangan didasarkan pada kenyataan bahwa sampel yang dipilih peneliti didasarkan pada pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut biasanya adalah pertimbangan masalah penelitian dan tujuan penelitian. Karena itu, teknik sampling pertimbangan sering juga disebut teknik sampel bertujuan (purposive).
2. Sampling Probabilitas
Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Asep, 2005). Sampling probabilitas terdiri dari :
a.) Sampling random sederhana
Penggunaan teknik random bertolak dari prinsip bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki kemungkinan yang sama menjadi anggota sampel. Teknik sampling random sederhana ini lazim pula disebut teknik sampling random tak terbatas.
b.) Teknik sampling sistematik
Teknik sampling ini lazim disebut dengan teknik random terbatas. Sampel diambil dengan mengikutsertakan subjek ke-k (kelas interval) dari deretan subjek dan populasi. Cara yang lazim digunakan adalah menentukan sampel pertama dengan undian lalu menentukan sampel-sampel berikutnya dengan menggunakan hitungan jarak tertentu.
c.) Teknik sampling random bertingkat
Teknik ini berlaku jika populasi berada dalam kelompok-kelompok yang disebut strata. Dalam setiap kelompok terdapat sekumpulan subjek yang kurang lebih homogennya.
d.) Teknik sampling kelompok
Teknik ini berlaku jika subjek dalam kelompok-kelompok (tak berstrata) atau kluster dengan langkah-langkah berikut. Langkah pertama adalah pemilihan sampel secara random dari kelompok-kelompok subjek dalam populasi. Langkah berikutnya adalah mengambil semua subjek yang tercakup dalam kelompok yang terpilih sebagai anggota sampel.
Rencana pengambilan sampel sangatlah penting saat melakukan penelitian.Rencana pengambilan sampel adalah pengambilan sejumlah unit yang dipilih secara acak dari suatu lot atau populasi sebagai dasar untuk menerima atau menolak lot atau populasi tersebut/ agar sampel yang ditarik dapat mewakili yaitu dapat menggambarkan populasi secara keseluruhan maka sampel harus diambil secara acak dari populasi. Pada pengambilan sampel acak setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel (Badan Karantina Pertanian, 2007).
III. PEMBAHASAN
Pengambilan sampel sangat penting saat melakukan penelitian. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode. Metode yang digunakan oleh dua jurnal yang digunakan memilii metode yang berbeda untuk pengambilan sampel pada bahan (bagian tubuh ikan ). Jurnal pertama adalah “Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan”, dan “Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern”.
Sampel yang digunakan pada jurnal pertama menggunakan sampel Ikan Tongkol yang di tangkap dengan metode one day fishing di perairan utara Jawa Tengah, ikan tongkol yang digunakan dipilih secara acak. Pengambilan sampel dilakukan dengan memfilet Ikan Tongkol dan dipotong menjadi 5 bagian,potongan yang digunakan adalah daging pada posisi diatas rongga perut dekat kepala,kemudian daging dilumatkan. Tujuan pengambilan sampel pada jurnal pertama adalah untuk menentukan kemampuan quercetin dalam menghambat pembentukan histamine pada daging ikan selama penyimpanan pada suhu ruang, dengan melakukan beberapa perlakuan dan uji, perlakuan yang diberikan adalah penambahan Quercetin, serta pengujian kadar histamine,kadar histidin, dengan menggunakan analisis TPC,rancangan percobaan,dan analisis data.
Rangkuman dari proses pengambilan sampel berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nanda Radithia Prasetiawan, Tri Winarni Agustini, Widodo Farid Ma’ruf (2013) dan Marthin De Fretes, Tri Gunaedi dan Suriani B.R. (2015), berturut turut adalah sebagai berikut :
Proses pengambilan sampel 1 :
Dari tabel seluruh proses pengambilan sampel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kali kegiatan pengambilan sampel dilakukan. Kegiatan tersebut yaitu pada proses pengambilan sampel ikan tongkol, pengambilan sampel bagian tubuh ikan yang akan digunakan, dan penentuan waktu uji terhadap sampel ikan tersebut. Masing-masing dari metode pengambilan sampel pada tahap tahap tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda.
Tahap I. pengambilan sampel ikan tongkol
Ikan tongkol yang akan diuji diambil dari hasil tangkapan one day fishing dari perairanUtara Jawa Tengah secara acak. Proses sampling yang terjadi pada tahap ini adalah sampling acak sederhana atau simple random sampling. Menurut Eko Budiarto (2012), yang dimaksudkan dengan pengambilan sampel acak sederhana ialah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Cara ini merupakan cara paling sederhana, namun dalam praktiknya jarang digunakan secara tunggal terutama pengambilan sampel pada populasi yang besar, tetapi cara ini mempunyai arti yang sangat penting karena pengambilan sampel acak sederhana merupakan dasar dari cara pengambilan sampel lain (Budiarto, 2002).
Pengambilan sampel ikan tongkol dari hasil hasil tangkapan one day fishing dari perairanUtara Jawa Tengah menghasilkan populasi yang cukup besar. Sehingga pada teknisnya, seluruh ikan dapat diberi label angka, kemudian daftar angka tersebut dikocok dan diambil sampelnya. Sehingga setiap individu dari populasi ikan tongkol tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk terambil menjadi sampel.faktor lain seperti tempat dan waktu diambilnya populasi dapat diabaikan karena populasi diambil dari wilayah yang sam dan pada waktu yang sama pula.
Tahap II. Penentuan bagian tubuh ikan yang akan dijadikan sampel
Bagian tubuh ikan yang dijadikan sampel untuk diberi perlakuan adalah fillet pada posisi diatas rongga perut dekat kepala. Sampel fillet ikan tersebut merupakan sampel sesaat. Menurut Anwar Hadi (2005), sampel sesaat adalah sampel yang dikumpulkan dalam wadah pada waktu tertentu. Pengambilan sampel sesaat hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi pengambilan diasumsikan homogen atau konstan.
Pada kasus ini, pemilihan bagian fillet Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) pada posisi diatas rongga perut dekat kepala dipilih sebagai sampel karena bagian tersebut memiliki struktur tubuh yang seragam dan jumlahnya banyak sehingga dapat mencukupi kebutuhan sampel untuk diberi perlakuan. Selain itu, hitersebut stamine, yang menjadi tolak ukur pengujian, merupakan jenis asam amino yang terdapat di bagian otot ikan / fillet ikan dan kulit ikan. Sehingga teknik sampling yang digunakan adalah sampling pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (Purposive Sampling).
Menurut Eko Budiarto (2001), pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan apabila cara pengambilan sampel dilakukan sedimikian rupa sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan orang-orangg yang telah berpengalaman. Cara ini lebih baik dari cara sampling lain karena berdasarkan pengalaman pihak lain.
Tahap III. penentuan waktu uji terhadap sampel ikan
Histamin atau 2-(4 imidazol)-etilamin dihasilkan dengan cara dekarboksilase asam amino 1-histidin yang dikatalis oleh enzim histidin dekarboksilase. Walaupun histamin terdapat pada hampir seluruh jaringan tubuh, namun konsentrasi tertinggi terdapat di kulit, paru, dan mukosa saluran cerna (Raharjo, 2004).
Waktu pengujian sampel dilakukan secara berseri yaitu pada jam ke- 0, 12, 24, dan 36 penyimpanan. Waktu pengujian tersebut dirancang berseri agar kenaikan kadar histamin dapat diamati, selain itu jam ke-0,12,24 dan 36 dianggap telah mewakili peningkat dari kadar histamin dalam tubuh ikan. Sehingga teknik sampling yang digunakan adalah sampling pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (Purposive Sampling).
proses pengambilan sampel 1 :
Tahap I. Pengambilan sampel Ikan Tongkol Segar
Aplikasi dari metode pengambilan sampel pada proses di atas terdapat dalam tahap pengoleksian sampel ikan tongkol segar langsung dari PPI Hamadi sebanyak 72 ekor dengan berat rata–rata 900 g, ukuran, jenis dan waktu penangkapan yang homogen. Pengambilan sampel telah dilakukan dengan se-homogen mungkin dari mulai dari jenis, tempat dan waktu penangkapan. Namun pada pengambilan sampel,, tidak seluruh individu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, karena ukuran yang diinginkan adalah ukuran yang homogen. Dalam kasus ini, sampeling yang digunakan adalah sampling PPS (probability proportionate size).
Menurut Budiarto (2001), pengambilan sampel dengan cara PPS ini merupakan variasi dari pengambilan sampel bertingkat dengan pemilihan PSU yang dilakukan secara proporsional.
Pengambilan sampel dengan cara PPS biasanya digunakan bersamaan dengan cara pengambilan sampel lain, seperti sampel acak sederhana, sampel sistematik, dan sampel kelompok. Keuntungan pengambilan sampel dengan cara PPS sangat bermanfaat bila besarnya PSU sangat bervariasi. Cara PPS akan menghasilkan varian yang lebih kecil dibandingkan pengambilan sampel acak sederhana serta mengurangi biaya pengumpulan data. Namun metode ini memiliki kerugian, yaitu pengambilan sampel dengan PPS memiliki keterwakilan terhadap populasi yang kurang baik bila besarnya PSU kurang bervariatif (Budiarto, 2001).
Tahap II. Pengambilan sampel Ikan Tongkol Asap untuk Diuji bakteri proteolitik, pH dan TPC
Tahap ini menggunakan teknik pengmbilan sampel seadanya (Accidental Sampling). Menurut Eko Budiarto (2001), Accidental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang diambil.
Teknik tersebut telah jarang digunakan oleh peneliti karena dianggap kurang teliti. Namun, pada kasus ini, teknik tersebut dapat digunakan karena kondisi sampel benar benar seragam. Keseragaman tersebut terjadi karena sampel telah mengalami proses pengolahan yang sama.
IV. KESIMPULAN
Teknik pengambilan sampel pada Jurnal “Penghambat Pembentukan Histamin Pada Daging Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Oleh Quercetin Selama Penyimpanan” menggunakan teknik sampling acak sederhana atau simple random sampling dan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (Purposive Sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel pada jurnal “Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern ” menggunakan teknik sampling pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan (Purposive Sampling) dan pengmbilan sampel seadanya (Accidental Sampling).
V. SARAN
Sebelum melakukan penelitian disarankan untuk membaca secara lengkap buku mengenai metode pengambilan sampel agar proses penelitian dapat berjalan efektif dan hasilnya optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Asep, Abdillah. 2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Budiarto, Eko. 2002. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
De Fretes, Marthin, Tri Gunaedi dan Suriani B.R. (2015). Bakteri Proteolitik Pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Hasil Proses Pengasapan Tradisional dan Modern. Jurnal Biologi Papua. VII:1.
Hadi, Anwar. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Cetakan Kelima. Ghaha Indah. Jakarta.
Prasetiawan, Nanda Radithia, Tri Winarni Agustini, Widodo Farid Ma’ruf (2013). MENGHAMBATAN PEMBENTUKAN HISTAMIN PADA DAGING IKAN TONGKOL (Euthynnus affi nis) OLEH QUERCETIN SELAMA PENYIMPANAN. Jurnal pengolahan hasil perikanan. XIV : 2.
Raharjo, Rio. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi.Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Rosdakarya. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta CV. Bandung.
Demikianlah Info postingan berita MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)
terbaru yang sangat heboh ini MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING) dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2016/11/makalah-kimia-dan-biokimia-hasil_24.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
0 Response to "MAKALAH KIMIA DAN BIOKIMIA HASIL PERIKANAN “METODE PENGAMBILAN SAMPEL” (SAMPLING)"
Posting Komentar