Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
Link : Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
Anda sedang membaca posting tentang Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2017/04/laporan-perjalanan-wisata-ke-keraton.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
Link : Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
JIKA INGIN DOWNLOAD VERSI LENGKAP DENGAN GAMBAR
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas berkat dan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunia-NYA kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan Study Tour ke Solo kelas X SMA Negeri 1 Ngrambe Tahun Ajaran 2016/2017
Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan study tour kami ke Museum Sangiran, Lokananta, dan Kraton Surakarta.
Lewat laporan ini juga kami akan mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak/Ibu guru SMA Negeri 1 Ngrambe yang telah mendampingi kami dalam kegiatan Study Tour ,serta semua pihak yang telah membantu kami sehingga kegiatan Study Tour ini dapat berjalan dengan baik.
Ngrambe, 18 Maret 2017
BAB I
Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
Indonesia banyak memilik kekayaan alam, dan bermacam-macam budaya. Oleh karena itu tidaklah heran jika terdapat banyak sekali tempat-tempat yang bias dikunjungi untuk dinikmati pemandangan alamnya, kebudayaannya yang dapat juga disebut sebagai objek wisata. Dengan kata lain Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata.
Namun banyak dari objek wisata itu kini diabaikan. Baik perawatan, perlindungan dan hal-hal penting lainnya. Hal itu menyebabkan kerugian yang besar bagi Negara kita sendiri. Pemerintah yang mulai menyadari, kini lebih menggalakkan kemajuan dan kelestarian dari objek-objek tersebut. Dan dewasa ini kita dapat melihat perkembangan pariwisata di negara kita yang cukup memuaskan.
Pemerintahpun berusaha untuk memaksimalkan pendayagunaan daerah-daerah pariwisatayang tentunya dapat menmbah devisa negara kita. Dan diharapkan sektor-sektor pariwisata ini dapat memperlihatkan kecantikan alam dan budaya Indonesia di mata rakyatnya sendiri serta di mata dunia Internasional.
Keraton Solo adalah peninggalan kerajaan Mataram yang sampai sekarang masih terawat dengan baik, juga masih ada penerus rajanya dan sampai sekarangpun masih diteruskan oleh Pakubuwono XIII dan yang paling mengesankan keraton solo adalah umurnya hampir mencapai 300 th yaitu 269 th.
Sedangkan Musium Sangiran adalah salah satu museum purbakala yang ada di Indonesia, di museum ini terdapat banyak sisa-sisa peninggalan purbakala seperti tulang, kerang, tanah dan lain-lain. Para wisatawan yag dating pun beragam mulai dari wisatawan lokal atau domestik, pelajar, mahasiswa, arkeolog, bahkan wisatawan mancanegara dating kemusium ini sekedar untuk melihat koleksi yang ada bahkan mengamati dan menelitinya.
Lokananta merupakan sebuah perusahaan rekaman ternama berlabel pemerintah sebelum munculnya label – label rekaman swasta. Lokananta bisa dikatakan juga sebagai pelopor industri musik rekaman di Indonesia. Sedangkan dalam perkembangan media cetak melalui andil pers, Monumen Pers Nasional menjadi saksi bisu perkembangan hingga dimulainya era pers baru di Indonesia. Karena Monumen Pers Nasional merupakan tempat kelahiran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Kedua tempat bersejarah tersebut merupakan tempat dimulai berkembangnya media di Indonesia.
b. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi dan memahami secara detail mata pelajaran Bahasa Indonesia yang khususnya kami bahas yaitu tentang kunjungan di Lokananta, Keraton Solo, dan Sangiran juga sebagai penambah luas wawasan kami tentang peninggalan kebudayaan di Indonesia
Terapan kepada pelajar agar para siswa siswi Negeri 1 Ngrambe mampu memahami apa yang diamanatkan oleh Undang-Undang Cagar Budaya dan memahami akan pentingnya menjaga kelestarian Cagar Budaya baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
BAB II
Isi
A. KERATON SOLO
Sejarah berdirinya Keraton Solo
Keraton Solo berdiri di Kertasura dan dipindah ke Surakarta atau desa Solo pada tahun 1745 oleh Pakubuwono ke - II, sebab dipindahkannya Keraton pada tahun 1742 sampai 1743 karena terjadi pemberontakan dengan orang – orang China yang membuat Keraton Kertasura rusak, dan dipindah ke Solo.
Sebelum raja memindahkan Keraton ke Solo, ada tiga desa pilihan raja untuk memindah keraton yaitu :
Ø Desa Sono sewu
Ø Desa Solo
Ø Desa Kadipolo
Akhirnya raja memilih Desa Solo dikarenakan apabila Keraton dipindahkan ke Desa Solo maka umurnya bisa lebih dari 200 tahun ( 2 abad ) dan masyarakat pula akan makmur.
Dan sampai sekarangpun terbukti karena sampai sekarang umur Keraton Solo lebih dari 269 tahun dan masih dipimpin oleh seorang raja yaitu Pakubuwono ke - XIII yang dinobatkan sebagai raja dari tahun 2004 sampai saat ini ( menjadi raja sampai meniggal atau mangkat )
Ciri – ciri bangunan Keraton :
· Ada dua alun – alun, di utara dan selatan
· Ada dua pohon beringin di tengah alun – alun
· Ada masjid agung di sebelah barat
· Ada pendopo agung
· Ada dalem agung
· Seluruh bangunan Keraton mulai dari utara sampai selatan mengandung filosofi kehidupan manusia
Bangunan Keraton Solo
· Pendopo pagelaran / Sasana Sumewa
Fungsi dari bangunan ini adalah untuk bertemu raja dan Bupati.
Bangunan ini direhab pada Pakubuwono ke – X saat usia 48 tahun dan disimbolkan oleh 48 pilar.
Disini juga ada ruang yang disebut bangsal Pangrawit berguna untuk singgasana raja -
raja
Gb. 1.1 Bangsal Pangrawit
· kawasan Siti Hinggil
Arti dari Siti Hinggil adalah tanah yang tinggi ( siti = tanah, hinggil = tinggi )
Gb. 1.2 Siti Hinggil
· Bangsal Pertama / bangsal Mangoentoer Tangkil :
Merupakan bangunan untuk penobatan calon raja baru yang disumpah dan disaksikan para abdi dalem
· Bangsal Sewoyono :
Artinya tempat yang luas ( sewo = tempat, yono = luas ), berguna untuk duduk leseh para abdi dalem
· Bangsal Kedua / bangsal Hangoen Angoen :
Tempat memainkan gamelan setiap hari Sabtu sore pada jam 4 sore ( dimainkan karena menunjukkan bahwa sudah saatnya akhir pekan )
· Bangsal Balebang :
Bangsal ini berguna untuk menyimpan gamelan
· Bangsal Gandek Kiwo Tengen :
Tempat untuk para utusan
Di kawasan siti hinggil terdapat sebuah pohon Solo yang hanya ada satu satunya di Solo yang umurnya mencapai lebih dari 300 tahun.
Gb. 1.3 Pohon Solo
Pelataran Keraton
Di pelataran Keraton terdapat :
· Pasir yang dibawa dari pantai selatan (dari pantai Parangtritis dan pantai Parangkusumo)
Hubungannya karena adanya dukungan dari pantai selatan
· Pohon Sawo kecik yang ditanam pada abad ke – 18 oleh Pakubuwono ke - IX, yang artinya segala sesuatu yang terbaik
Gb. 1.4 Pohon Sawo kecik & Pasir dari pantai Selatan
Sanggabuwana yaitu simbol lingga Keraton sebagai tempat meditasi raja, yang mempunyai 6 lantai yang megah, 5 lantai utama besar dan 1lantai kecil paling atas / yang disebut tutup saji yang artinya 5 simbol pancaindra dan 1 simbol pancsa indra yang didalam, sanggabuwana dibangun pada tahun 1872 oleh Pakubuwono ke - III
Gb. 1.5 Sanggabuwana
· Teropong untuk melihat munculnya bulan purnama pada bulan romadhon
· Patung putih hadiah dari Yunani
· Lantai marmer dari Italia
· Lampu besar asli dari kristal
· 4 pilar dilapisi emas murni
· Terdapat 2 warna kain, merah dan kuning
· Sasana Handrawino untuk tempat jamuan makan para tamu - tamu raja
· Dapur Keraton
· Perpustakaan, tersimpan naskah jaman dahulu
· Tempat dalem raja, dibelakang pendopo ageng yang bernama Keputren
B. MUSEUM SANGIRAN
Jenis – Jenis Fosil Asli Yang Ditemukan di Sangiran
Fosil manusia :
Gb. 1.6 Manusia purba
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Fosil salah satu dari jenis-jenis manusia purba Indonesia ini ditemukan di Sangiran oleh Von Koeningswald (1936 dan 1941). Fosil tersebut berupa rahang atas dan rahang bawah yang ditemukan lapisan pleistosin bawah.
Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia bertubuh besar yang paling tua dari Jawa. Manusi purba ini diperkirakan hidup antara 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu.
Makanan dari manusia purba jenis ini adalah tumbuh-tumbuhan. Karena makanannya tanpa melalui proses pemasakan, maka gigi rahangnya besar dan kuat. Fosil yang sama ditemukan oleh Marks pada pleistosin tengah pada tahun 1952.
• Memiliki tulang pipi yang tebal
• Memiliki otot kunyah yang kuat
• Memiliki tonjolan pada kening
• Memiliki tonjolan belakang yang tajam
• Tidak memiliki dagu
• Memiliki perawakan yang tegap
• Memiliki tulang pipi yang tebal
• Memiliki otot kunyah yang kuat
• Memiliki tonjolan pada kening
• Memiliki tonjolan belakang yang tajam
• Tidak memiliki dagu
• Memiliki perawakan yang tegap
2. Pithecanthropus
Ketika kedatangan Eugene Dubois ke Pulau Jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi yang menemukan tulang rahang. Kemudian pada tahun 1891 menemukan tengkorak dan pada tahun 1892 ditemukan paha kiri.
Hasil temuan fosil tersebut diberi nama Pithecanthropus Erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak yang kemudian dinamakan Homo Erectus dari Jawa. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup antara 1,5 juta – 500.00 tahun yang lalu berasal dari pleistosin tengah atau lapisan Trinil.
Volume otak Pithecanthropus mencapai sekitar 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc. • Tulangrahang dan gigi besar dan kuat
• Tidak berdagu
• Tinggi badan sekitar 165-170 cm
• Berjalan tegak
• Kening menonjol
• Tidak berdagu
• Tinggi badan sekitar 165-170 cm
• Berjalan tegak
• Kening menonjol
Meskipun ditemukan lebih dulu dari manusia purba jenis Meganthropus Palaejavanicus tetapi Homo Erectus berusia lebih muda. Para ilmuwan pada awalnya menganggap hasil temuan Eugene Dubois (homo erectus) bukan termasuk garis keturunan manusia.
Tetapi setelah adanya temuan fosil oleh Von Koeningswald dari lapisan pleistosin bawah, maka seluruh ilmuwan mengakui bahwa fosil-fosil yang ditemukan Von Koeningswald lebih tua umurnya jika dibandingkan dengan Homo Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois. Fosi-fisil jenis manusia ini yang ditemukan Von Koeningswald di pleistosin bawah antara lain:
• Pithecanthropus Mojokertonensis.
Fosil ini ditemukan di Perning, Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 1936-1941. Pithecanthropus Mojokertonensis berarti Manusia kera dari Mojokerto. Nama Pithecanthropus Mojokertonensis kemudian disebut dengan Homo Mojokertonensis.
Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
• Pithecanthropus Robustus
Fosil salah satu dari jenis manusia purba Pithecanthropus ini ditemukan pada tahun 1936 di Sangiran tepatnya di lembah Sungai Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosin bawah dan menurut Von Koeningswald fosil ini sejenis dengan Phitencanthropus Mojokertonensis.
3. Homo Sapiens
Homo sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia saat ini. Kehidupan mereka sederhana dan nomaden, yaitu hidup berpindah-pindah tempat.
Jenis-jenis Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia terdiri dari:
• Homo Soloensis
Fasil manusi purba ini ditemukan si daerah Ngandong, Blora, di Sangiran, di Sambung Macan Sragen, lembah Sungai Bengawan Solo tahun 1931-1934. Setelah diteliti oleh Von Koeningswald dan Weidenreich diberi nama Homo Sapiens Soloensis (Homo Soloensis).
• Homo Wajakensis
Homo Sapiens Wajakensis atau Homo Wajakensis ditemukan pada tahun 1889 oleh Van Reitschotten di Wajak Tulungagung yang kemudian diteliti oleh Eugene Dubois yang kemudian diberi nama Homo Sapiens Wajakensis. Homo Sapiens berarti manusia cerdas dan merupakan jenis manusia yang jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya.
• Berbadan tegap
• Tinggi sekitar antara 130-210 cm
• Memilik volume otak sekiat 1000 – 1200 cc
• Tengkoraknya lebih besar dibanding Pithecanthropus
• Berdiri tegak dan berjalan sempurna
• Muka tidak menonjol ke depan
• Tinggi sekitar antara 130-210 cm
• Memilik volume otak sekiat 1000 – 1200 cc
• Tengkoraknya lebih besar dibanding Pithecanthropus
• Berdiri tegak dan berjalan sempurna
• Muka tidak menonjol ke depan
Genus ini diperkirakan berusia sekitar 10.000 - 50.000 tahun yang lalu. Tempat penemuan kedua fosil tersebut di lapisan Ngandong atau pleistosein atas. Kerabat terakhir yang hidup, Homo Neanderthalensis, punah sekitar 30.000 tahun yang lalu, meski bukti ditemukan beberapa waktu yang lalu bahwa Homo Floresiensis hidup sekitar 12.000 tahun lalu.
Fosil manusia purba selain ditemukan di Indonesia, juga ditemukan di beberapa negara lain yaitu di China, Afrika dan Eropa. Jenis-jenis manusia purba tersebut antara lain Homo Pekinensis yang berarti manusia dari Peking, Cina. Homo Pekinensis ditemukan oleh Devidson Black. Manusia purba jenis ini mirip dengan Pithencanthropus Erectus, oleh karena itu para ahli menyebutnya Pithecanthropus Pikenensis.
Fosil Homo Afrikanus atau manusia dari afrika ditemukan di Afrika oleh Reymond Dart pada tahun 1924. Setelah fosil tersebut direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 sampai 6 tahun. Fosil ini mempunyai naman lain yaitu Australopithecus Africanus karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Sedangkan, Robert Broom menumukan fosil yang lebih besar di tempat yang sama.
Manusia purba Eropa dikenal dengan nama Homo Neandherthalensis. Fosil ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman pada tahun 1856. Sedangkan, di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Cro Magnon.
Elephas namadicus (gajah)
Stegodon trigonocephalus (gajah)
Mastodon sp (gajah)
Bubalus palaeokarabau (kerbau),
Felis palaeojavanica (harimau),
Sus sp (babi),
Rhinocerus sondaicus (badak)
Bovidae (sapi, banteng), dan
Cervus sp (rusa dan domba).
Crocodillus sp (buaya)
ikan dan kepiting,
gigi ikan hiu,
Hippopotamus sp. (kuda nil)
Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda )
Chelonia sp (kura-kura)
Foraminifera
C. LOKANANTA
Sejarah dan Perkembangan
Lokananta merupakan studio rekaman pertama di Indonesia. Berdiri pada 29 Oktober 1956 dimana Lokananta berdiri dengan diprakarsai oleh munculnya RRI untuk menyelamatkan budaya bangsa Indonesia. Lokananta juga merupakan pabrik piringan hitam yang kental akan budaya keseniannya yang tinggi. Lokananta sendiri memiliki arti “Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh” dalam bahasa sansekerta.
Gb. 1.7 Lokananta
Nama Lokananta pada periode 1960 -1980 begitu populer karena produksi lagu keroncong, langgam, gendhing-gendhing, wayang, ketoprak, lagu daerah, dan seni auditif lain dengan kualitas tinggi. Pada saat itu, industri rekaman belum cukup berkembang di Indonesia sehingga masyarakat sangat meminati produk yang dihasilkan oleh Lokananta. Sepanjang tahun kejayaan tersebut banyak artis-artis besar yang dihasilkan oleh Lokananta. Artis-artis tersebut adalah Gesang, Titik Puspa, Waldjinah, Ismail Marzuki, Bubi Chen, Jack Lesmana, Bing Slamet, Idris Sardi, dll.
Masih didalam kejayaannya, Lokananta menghadapi sebuah tantangan dimana piringan hitam mulai tergantikan dengan adanya kepingan kaset yang lebih kecil dan ringan. Lokananta yang juga terkenal sebagai pembuat piringan hitam mulai mengalami sedikit kemunduran pada tahun 1990-an. Ditambah lagi mulai banyaknya studio rekaman sebagai pesaing Lokananta saat itu. Hal yang membuat Lokananta lebih terpuruk lagi adalah maraknya pembajakan yang terjadi. tercatat terdapat 629 kasus pembajakan karya-karya Lokananta pada masa itu. Dalam kasus ini Lokananta tidak bisa bertahan lagi, pembajakan membuat Lokananta mengalami kerugian yang begitu besar sehingga Lokananta mengalami bangkrut.
Puncak dari kehancuran yang dialami Lokananta adalah ketika Departemen Penerangan yang menaungi Lokananta mengalami likuidasi pada tahun 2001. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2001, Lokananta telah dilikuidasi dan ditetapkan sebagai Penambahan Penyertaan Modal Perum Percetakan Negara RI. Hal ini membuat Lokananta sempat vakum sampai tahun 2004 karena tidak adanya kepastian kemana Lokananta harus melangkah.
Setelah mengalami berbagai puncak permasalahan, barulah pada tahun 2004 Lokananta bergabung dengan Perum Percetakan Indonesia pada cabang Surakarta. Hal ini disebabkan karena Lokananta memandang perumnas memiliki visi yang sesuai dengan mereka, yaitu untuk menjadikan Lokananta sebagai pusat multimedia se-Jawa Tengah dan memiliki cakupan tugas sebagai salah satu pusat multimedia, rekaman (kaset dan CD), remastering, dan pengembangan percetakan serta Jasa Grafika. Selain itu juga mendukung untuk melakukan kegiatan penyiaran.
Arsip Bersejarah
Lokananta memiliki begitu banyak arsip bersejarah. Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia dan lagu-lagu pop lama termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong. Sesuai dengan data yang disampaikan tercatat lebih 5000-an lagu yang menjadi arsip Lokananta saat ini. Bahkan tidak hanya lagu, Lokananta juga memiliki rekaman-rekaman pidato bersejarah yang terarsip dengan baik seperti contoh pidato Bapak Presiden Soekarno.
Selain kumpulan arsip audio-audio, lokananta masih memiliki alat-alat rekaman tahun 60-an yang masih sehat dan bugar untuk digunakan saat ini. mulai dari microphone, mixer, speaker, dll yang rerata merupakan impor dari Eropa yang menggambarkan kualitas begitu baik. Terlebih pada mixer yang digunakan, mixer tersebut merupakan alat yang tergolong sangat canggih untuk tahun 60-an dan tergolong canggih untuk saat ini. alat yang hanya terdapat empat didunia ini dapat merekam secara langsung namun dengan output berbeda track pada saat masuk menjadi rekaman. Dan masih banyak lagi arsip-arsip berharga yang bernilai sejarah tinggi terdapat didalam Lokananta.
Lokananta di Masa Sekarang
Lokananta merupakan saksi bisu perkembangan industri rekaman di Indonesia yang seharusnya dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya. Sayangnya, pemerintah terkesan tidak menyadari betapa pentingnya Lokananta sehingga tidak menaruh perhatian khusus pada tempat ini, baik dalam memberi bantuan dana dan subsidi lainnya. Bahkan, karyawan yang berada didalam Lokananta pun hanya berkisar ± 20 orang. Hal tersebut sungguh memprihatinkan mengingat seharusnya Lokananta dijadikan aset negara yang perlu dilestarikan adanya.
Untuk menopang biaya perawatan arsip-arsip yang dimiliki, sebagian dari lahan milik Lokananta disewakan menjadi lapangan futsal dan juga warung makan. Selain itu, studio rekaman ini pun disewakan secara umum untuk menambah pemasukan biaya. Tidak hanya itu, alat – alat rekaman pun banyak yang turut disewakan. Gedung serta ruangan didalam Lokananta pun banyak yang telah rapuh dan terkesan tidak terawat karena minimnya biaya yang ada. Tidak dipungkiri bahwa pemerintah sadar akan adanya aset sejarah yang membutuhkan pijakan untuk berdiri. Namun pemerintah hanya sekedar sadar dengan membantu seadanya tanpa memberi perhatian lebih.
Melihat hal itu, artis-artis besar saat ini pun mencoba membantu Lokananta untuk bisa terangkat sebagai sebuah sejarah industri musik rekaman yang ada di Indonesia. Seperti Glend Fredly, artis ini sengaja menggunakan Lokananta untuk membuat album CD live dan memasarkan album tersebut. Tidak hanya Glend saja yang peduli akan Lokananta. Banyak pula artis-artis lain yang menginginkan Lokananta diangkat menjadi sejarah yang diperhatikan baik oleh pemerintah dan terlebih oleh masyarakat luas.
BAB III
A. KESIMPULAN
1. Kesimpulan bahwa Situs Manusia Purba Sangiran berawal ketika pada tahun 1930an seorang antropologis Jerman bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil-fosil manusia purba di Sangiran. Penemuan fosil-fosil dalam penggalian dan penelitian ini menguatkan teori adanya evolusi manusia dari manusia kera hingga menjadi manusia paling tidak ditemukan fosil dari 5 jenis manusia purba yang berbeda. Penemuan ini sangat mencengangkan dan menjadi kunci utama dalam perkembangan teori evolusi manusia. Sangiran menjadi situs yang menyumbangkan hampir 50% dari penemuan fosil manusia pra sejarah di dunia.sia seperti saat ini
2. Keraton Surakarta hadiningrat sudah bagus dan semua sudah rapi.
3. Lokananta adalah sumber penyiaran radio di solo dan di dunia hanya ada 2.
B. KESAN
· Kebersihannya sangat bersih karena dijaga.
· Barang bersejarah ditata dengan rapi.
Demikianlah Info postingan berita Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran
terbaru yang sangat heboh ini Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2017/04/laporan-perjalanan-wisata-ke-keraton.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
0 Response to "Laporan Perjalanan Wisata Ke Keraton Solo, Lokananta, Museum Sangiran"
Posting Komentar