MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN

MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN
Link : MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN
TUGAS EKOLOGI PERAIRAN
MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN


Oleh :
Amara Faiz Wriahusna
14/367219/PN/13822
Teknologi Hasil Perikanan


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015




MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN



Ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (Kristanto, 2002). Ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya (Odum, 1993). Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik, biologi, dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Ekologi perairan merupakan cabang ilmu mengenai lingkungan yang fokus mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara organisme di perairan dengan lingkungannya. Ekologi perairan ini mencakup banyak lingkup antara lain ekologi perairan tawar, ekologi perairan laut, dan semua ekosistem yang melibatkan air sebagai komponen abiotik. Di dalam ekosistem perairan baik itu tawar, pesisir maupun lautan, ada beragam komponen biotik juga abiotik yang tak bisa dipisahkan dan saling terkait dan memungkinkan terjadinya pertukaran zat atau energi di antara kedua komponen tersebut.

Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya oleh manusia menyebabkan ekosistem alami semakin sempit. Sementara itu akibat yang ditimbulkan oleh manusia pencemaran lingkungan oleh limbah buangan industri, kelangkan dan kepunahan spesies berbagai organisme, terjadinya perubahan pola cuaca maupun iklim, semakin lebarnya lubang ozon, timbulnya berbagai jenis penyakit yang berbahaya dan lain-lain. Manusia kini dihadapkan pada 2 tantangan, yaitu : 

1) menjaga kelestarian ketersediaan sumberdaya
2) memelihara kondisi lingkungannya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut dibutuhkan peran ekologi disana, misalnya penelitian-penelitian yang menghasilkan pemahaman mengenai berbagai aspek ekologi dari suatu populasi, komunitas ataupun ekosistem sehingga faktor-faktor penting dapat diketahui dengan tepat serta menghasilkan perkiraan yang lebih akurat. Hal ini dapat mendukung upaya-upaya yang akan dilakukan manusia, karena adanya acuan yang lebih baik untuk mencegah terjadinya perubahan-perubahan maupun kerusakan yang dapat merugikan kondisi lingkungan serta menjaga kesinambungan ketersediaan sumberdaya agar lestari dan pemanfaatannya dapat berkelanjutan.


1. Ekologi Perairan Tawar 

Salah satu bagian dari ekologi perairan adalah air tawar. Hanya sekitar 3% permukaan wilayah bumi yang merupakan air tawar. Sebagian besar terdapat pada area yang beku di dalam glesier juga es yang tenggelam di dalam akuafer. Salah satu ciri ekologi perairan tawar adalah kadar garam yang sangat rendah. Dalam konteks ekosistem, perairan ini dibagi ke dalam dua bagian yakni air tawar mengalir atau lotik dan air tawar diam atau lentik. Menurut Godam (2009), ciri-ciri habitat air tawar variasi temperatur atau suhu rendah, kadar garam atau salinitas rendah, penetrasi dari cahaya matahari kurang, terpengaruh iklim dan cuaca alam sekitar, tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama.


2. Ekologi Perairan Estuari


Ekologi estuari merupakan wilayah atau habitat berupa percampuran di antara air sungai juga lautan. Ia juga sering dikenal dengan nama perairan muara. Dengan demikian biasa disimpulkan bahwa air yang ada di wilayah ini memiliki salinitas yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan perairan laut terbuka. Perairan estuari didominasi oleh organisme (baik flora maupun fauna) yang bisa beradaptasi dengan kondisi di wilayah tersebut. Estuari ini hanya dihuni oleh beberapa spesies dengan demikian tingkat keanekaragamannya sangat rendah. 

Ekologi perairan estuari akan fokus pada pengaruh air pasang dan juga surut sebab kedua hal tersebut memang mempengaruhi kehidupan organisme di wilayah ini. Adapun yang termasuk ke dalam kajian ekologi estuari adalah wilayah muara sungai, rawa pasang surut, telik yang ada di pantai, serta badan air yang berada di area belakang pantai pasir. Adapun biota yang hidup di wilayah estuari ini adalah percampuran antara endemik, yakni organisme yang berasal dari perairan tawar dan juga perairan laut. Saat air tawar dan air laut bercampur maka organisme keduanya juga akan bercampur. Estuari merupakan tempat terbaik untuk memijah beberapa hewan seperti kepiting, udang, tiram dan masih banyak lagi lainnya.

3. Ekologi Laut

Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut. Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengan ion Cl– mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.

Dengan perbedaan-perbedaan jenis perairan yang ada, maka dibutuhkan penanganan yang berbeda pula. Ekologi perairan sangat berperan untuk menentukan bagaimana cara mengelola suatu perairan. Misalnya saja pada ekologi estuari terdapat pasang surut sehingga dibutuhkan penanganan yang berbeda dari perairan sungai. Suatu perairan didominasi oleh organisme (baik flora maupun fauna) yang bisa beradaptasi dengan kondisi di wilayah tersebut, sehingga dengan ekologi dapat diketahui apakah suatu flora atau fauna dapat hidup di suatu lingkungan.

Ekologi perairan dapat juga digunakan untuk menentukan kualitas suatu produk hasil perikanan. Dengan diketahuinya kualitas perairan tempat hidup suatu organisme, maka kualitas organisme yang hidup disana juga sama. Jadi, jika perairan tersebut tercemar maka kualitas dari produk perairan tersebut buruk atau sebaliknya.


DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2009. Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku Behavioral Pada Mahluk Hidup – Ilmu Biologi. (Online) (http://organisasi.org/contoh-bentuk-adaptasi-tingkah-laku-behavioral-pada-makhluk-hidup-ilmu-biologi. Diakses tanggal 26 Mei 2015

Kristanto, Philip. 2002. Ekologi Industri. LPPM Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.



Demikianlah Info postingan berita MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN

terbaru yang sangat heboh ini MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2017/01/manfaat-ekologi-perairan-dalam-dunia.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MANFAAT EKOLOGI PERAIRAN DALAM DUNIA PERIKANAN"

Posting Komentar