DASAR HIMPUNAN (3)
DASAR HIMPUNAN (3) - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul DASAR HIMPUNAN (3), telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : DASAR HIMPUNAN (3)
Link : DASAR HIMPUNAN (3)
Anda sedang membaca posting tentang DASAR HIMPUNAN (3) dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2013/04/dasar-himpunan-3.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : DASAR HIMPUNAN (3)
Link : DASAR HIMPUNAN (3)
3. Himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga
Jika kita dapat menentukan banyaknya anggota suatu himpunan maka himpunan itu disebut himpunan berhingga, sebaliknya jika kita tidak dapat menentukan banyaknya anggota suatu himpunan maka himpunan itu disebut himpunan tak berhingga. Contoh :
- A = {1,3,5,7,9} $latex \displaystyle {\color{white} \Rightarrow n ( a ) = 5 \Rightarrow}$ himpunan A berhingga.
- B = {1,3,5,7,...} $latex \displaystyle {\color{white} \Rightarrow}$ himpunan tak berhingga
- C = { ..., -4,-3,-2,-1} $latex \displaystyle {\color{white} \Rightarrow}$ himpunan tak berhingga
Ciri khusus : himpunan berhingga dapat kita tuliskan daftar anggotanya mulai dari awal hingga akhir, sedangkan himpunan tak berhingga awal, atau akhir dari himpunan itu tidak diketahui sehingga cukup dituliskan dengan tiga titik sebagai tanda anggota awal atau akhir dari himpunan itu tak diketahui.
4. Himpunan bagian
Jika A adalah himpunan siswa SMP Negeri 1 Jakarta maka anggotanya adalah semua siswa yang bersekolah di SMP Negeri 1 Jakarta. Kita dapat membuat himpunan lain yang anggota-anggotanya merupakan anggota A misalnya himpunan B adalah himpunan siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Jakarta. Setiap anggota B tentu juga menjadi anggota A sehingga dapat dikatakan bahwa himpunan B menjadi bagian dari himpunan A.
Definisi : Jika setiap anggota B menjadi anggota A maka dikatakan himpunan B merupakan himpunan bagian (subset) dari himpunan A dan dapat dituliskan : $latex \displaystyle {\color{white} B \subset A}$.
contoh : P = {1,2,3,4,5,6,7}, Q = {1,3,5,7,9} R = {2,4,6} maka $latex \displaystyle {\color{white} R \subset P}$ dan $latex \displaystyle {\color{white} Q \nsubseteq P }$
Catatan :
- Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan.
- Banyaknya semua himpunan bagian yang mungkin dari himpunan P adalah 2n(P)
Demikianlah Info postingan berita DASAR HIMPUNAN (3)
terbaru yang sangat heboh ini DASAR HIMPUNAN (3), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang DASAR HIMPUNAN (3) dan berita ini url permalinknya adalah https://nyimakpelajaran.blogspot.com/2013/04/dasar-himpunan-3.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
0 Response to "DASAR HIMPUNAN (3)"
Posting Komentar